Jembatan Tol Cisomang Diupayakan Tidak Dirombak Ulang
01.08TEMPO.CO, Bandung - Anggota Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan Raya yang dibentuk oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Masyhur Irsyam mengatakan, kondisi Jembatan Cisomang di ruas tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi) masih bisa diperbaiki. “Targetnya dilakukan perkuatan untuk memenuhi kriteria teknis seperti keadaan semula,” ujar pakar geoteknik dari Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB itu, Ahad, 1 Januari 2017.
Menurut Masyhur, tahapnya mencakup langkah cepat untuk perbaikan atau perkuatan jembatan sementara. Adapun perbaikan atau perkuatan secara permanen, ditujukan pada fondasi maupun pilar yang mengalami pergeseran.
Sementara ini, kata Masyhur, langkah cepat penanganan antara lain, pengamatan kondisi pilar jembatan dan fondasi secara ekstra ketat, penguatan pilar, pemasangan alat-alat instrumentasi mekanika tanah seperti inclinometer dan piezometer, serta pemindaian profil tanah di sekitarnya.
“Konstruksi diatas tanah clay shale masalah utamanya biasanya adalah pergerakan tanah. Di bidang Rekayasa Geoteknik, kalau kita ketemu Clay Shale seperti ketemu penyakit kanker,” katanya. Kondisi yang serupa misalnya pada ruas jalan tol lain seperti Semarang-Bawen dan di daerah Hambalang, Bogor.
Merombak ulang jembatan, kata dia, merupakan pilihan yang dihindari karena berdampak besar pada jalur lalu lintas dan bukan pilihan yang optimal.
Rencananya, pada awal Januari ini, komite bersama Direktorat Jenderal Bina Marga, Jasa Marga dan Badan Pengelola Jalan Tol akan mengadakan pertemuan untuk membahas hasil pengamatan dan penyelidikan tanah dan beton guna mempertajam solusi perbaikan dan perkuatan.
Direktur Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Hedy Rahadian pada Selasa lalu menyebutkan, Jembatan Cisomang di KM 100+700 mengalami pergeseran maksimum 57 sentimeter, tepatnya di pilar 2. Jembatan itu berada di wilayah Desa Tenjolaut, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat.
Pergeseran itu diketahui setelah PT Jasa Marga melaporkan adanya retakan di salah satu tiang Jembatan Cisomang. Akibatnya, pengguna akses dibatasi hanya untuk golongan I atau mobil hingga bus. “Rencana perbaikan selama tiga bulan, ditargetkan bisa juga kurang untuk menaikkan sefety factor sesuai persyaratan teknis,” kata Masyhur.
Dia menepis anggapan bahwa insiden jembatan tol tersebut akibat perencanaan pembangunan dan pelaksanaan konstrukai yang kurang memadai. Semua kaidah teknis, baik dari kaidah rekayasa geoteknik maupun dari kaidah rekayasa struktur, sudah dipenuhi saat pembangunan sehingga memenuhi kriteria desain. Selain itu, menurut Masyhur, saat pelaksanaan pun sudah disupervisi oleh konsultan supervisi.
Sumber:https://m.tempo.co/read/news/2017/01/01/058831752/jembatan-tol-cisomang-diupayakan-tidak-dirombak-ulang